Membangun Israel Menjadi Lebih Tangguh

Selasa, 20 April 2010

10 Suku Israel yang Hilang

Kerajaan Israel (Atau Kerajaan Utara) adalah salah satu negara penerus yang Juga disebut Kerajaan Israel yang muncul di rentang 930-an SM setelah suku utara menolak putra Salomo, Rehabeam sebagai raja mereka. Sembilan mendarat suku membentuk Kerajaan Utara: suku Ruben, Isakhar, Zebulon, Dan, Naftali, Benyamin, Asyer, Efraim dan Manasye. Selain itu, beberapa anggota suku Lewi, yang tidak memiliki alokasi tanah telah ditemukan di Kerajaan Utara. Suku Yehuda dan Anak yg paling dicintai tetap setia kepada Rehabeam, dan membentuk Kerajaan Yehuda (Atau Kerajaan Selatan). Anggota Lewi dan sisa Simeon juga ditemukan di Kerajaan Selatan.

Menurut 2 Tawarikh 15:9, Anggota suku Efraim, Manasye dan Simeon "Melarikan diri" ke Yehuda selama pemerintahan Asa dari Yehuda. Apakah kelompok-kelompok ini diserap ke dalam populasi atau tetap kelompok yang berbeda, atau kembali ke tanah suku mereka tidak ditunjukkan.

732 SM, Tiglat-Pileser menginvasi Damaskus dan Israel, menganeksasi Aram[2] dan wilayah suku Ruben, Benyamin dan Manasye di Gilead termasuk pos-pos gurun Yetur, Nafis dan Nodab. Orang-orang dari suku ini termasuk pemimpin Ruben, yang ditangkap dan dipindahkan di daerah Habor. Tiglat-Pilesar juga menangkap wilayah Naftali dan kota Yanoah di Efraim dan gubernur Asyur ditempatkan di atas wilayah Naftali. Menurut 2 Raja-raja 16:9 dan 15:29, Penduduk Aram dan bagian dianeksasi Israel dideportasi ke Asyur.


Sisa dari kerajaan utara ditaklukkan oleh Sargon II, Yang merebut kota Samaria di wilayah Efraim. Dia mengambil 27.290 orang tawanan dari kota Samaria
Itu Kitab Tobit selain itu mencatat bahwa Sargon telah mengambil tawanan lain dari kerajaan utara ke ibukota Asyur Niniwe, di Tobit tertentu dari kota Thisbe di Naftali.

Tidak ada catatan dari orang-orang Asyur yang telah diasingkan dari suku Dan, Asyer, Isakhar, Zebulon atau Manasye barat. Deskripsi dari deportasi orang-orang dari suku Ruben, Gad, Manasye, Efraim dan Naftali menunjukkan bahwa hanya sebagian dari suku-suku itu dideportasi . Masyarakat yang dideportasi disebutkan sebagaian masih ada pada saat Kitab Raja-Raja dan Tawarikh dan tidak hilang oleh asimilasi.

Tradisi Yahudi hingga zaman modern menyakini bahwa semua penduduk kerajaan dideportasi oleh Asyur, tidak pernah terdengar lagi. Mereka dianggap sebagai Sepuluh Suku yang Hilang.


Banyak kelompok mengklaim keturunan dari Suku yang Hilang, tetapi bukti ilmiah awal seperti pengujian Y-DNA , khususnya Haplogroup J. Beberapa kelompok termasuk:

Bene Efraim India selatan
Itu Bene Efraim klaim keturunan dari Suku Efraim

Nasranis Kerala (Malabar kuno)
Itu Nasranis dari Kerala, India, Yaitu dari warisan Ibrani atau Israel tapi tidak banyak yang diketahui tentang masa lalu mereka, sehingga sulit untuk memastikan bahwa mereka juga telah turun dari 'Suku yang Hilang'. ('Ref. Dr Asael Grant, The Nestorian atau Suku Israel' untuk lebih lanjut tentang orang Nasrani dan Nestorian). Namun, hasil analisis DNA terbaru menyarankan signifikan Timur Tengah / komponen Israel antara Nasranis, juga dikenal sebagai Mar Thoma (St. Thomas) Suriah (Syriac) Orang Kristen, dari Kerala (Malabar kuno)
Dr Avigdor Shachan, dalam bukunya 'Dalam Jejak Langkah dari Sepuluh Suku yang Hilang' . merujuk kepada komunitas Kristen kuno dan iman mereka sebagai berikut: "Satu bisa label Kristen Thomas yang diperkenalkan di Taxila, Malabar dan komunitas Israel lainnya di Asia Tengah dan di sepanjang pantai timur dan barat India, "Israel Kristen", sebuah cabang dari agama Yahudi, untuk bahasa, budaya, ritual dan semangat yang berlaku dalam kuno gereja sampai para misionaris barat tiba adalah hibrid dari Aram-Syria-Eretz Israel dan Timur ... "

Bene Israel di Asia Selatan
adalah sekelompok orang Yahudi yang tinggal di berbagai kota di India, Mumbai, Pune, Ahmadabad, Dan dalam Pakistan seperti Karachi, Peshawer dan Multan. Sebelum mereka melakukan gelombang emigrasi ke Israel , Bene Israel membentuk sektor terbesar dari penduduk Yahudi , dan merupakan bagian terbesar dari mereka yang kadang-kadang disebut sebagai Pakistan Yahudi. Bahasa asli Bene Israel adalah Yahudi-Marati, suatu bentuk Marathi. Kebanyakan Bene Israel sekarang beremigrasi ke Israel. Beberapa peneliti percaya bahwa Bene Israel adalah keturunan dari Sepuluh Suku.[7]


Bnei Menashe India(Dari timur laut India)
Klaim keturunan dari hilangannya Suku Manasye. tradisi lisan mereka menggambarkan mereka awalnya berasal dari Kekaisaran Persia ke Afghanistan. Menurut tradisi mereka, mereka kemudian pergi ke Cina, Di mana mereka menghadapi penganiayaan, lalu menekan ke India dan Southern Asia.[12]

Beta Israel dari Ethiopia
Beta Israel (Juga dikenal sebagai Falashas derogatorily)
adalah orang Yahudi Ethiopia. Beberapa anggota Beta Israel serta beberapa ahli Yahudi percaya bahwa mereka adalah keturunan dari hilangnya Suku Dan, Yang bertentangan dengan cerita tradisional keturunan mereka dari Ratu Sheba.

Bukharian Yahudi
klaim keturunan dari Suku Naftali dan Suku Isakhar.Ia telah mengemukakan bahwa Bukharian Yahudi terkait dengan suku Isakhar karena nama keluarga umum di antara mereka adalah Issacharoff.

Persia Yahudi
klaim keturunan dari Suku Efraim. Persia Yahudi (juga disebut orang Yahudi Iran) adalah anggota komunitas Yahudi yang tinggal di Iran dan lebih luas di seluruh mantan Kekaisaran Persia.



Igbo Yahudi dari Nigeria

klaim keturunan dari berbagai suku Efraim, Naftali, Menasseh, Levi, Zebulon dan Benyamin.

Samaria

Samaria(sekarang ini) melihat diri mereka sebagai keturunan Ibrani asli. Orang Samaria di Israel dan wilayah Palestina sekitar 600 orang. Orang-orang ini, yang masih berjuang untuk mempertahankan tradisi kuno mereka, hidup dalam apa yang merupakan ibukota Samaria - Nablus dan kota Holon. Mereka mengaku sebagai keturunan asli dari suku-suku Israel Efraim dan Manasye yang tidak dibuang.

Rabu, 18 Februari 2009

Melihat Israel dari Kaca Mata Lain

PALESTINE MERANA, ISRAEL TERDUSTAI

(Legitimasi Israel atas Palestine)

Disaat musuh kami kalah dan kami menang, semua bangsa menuduh kami melakukan penindasan, penjahjahan, aneksasi, kolonialisasi, pembunuhan, pembantaian, kejahatan perang bahkan sampai genosida (mereka seraya berkata korban genosida Hitler melakukan genosida), begitu sakit hatinya kami mendengar itu jutaan saudara-saudara kami dibantai secara sistematis di Jerman, tetapi musuh kami begitu lihainya mengolah isu itu untuk menyerang kami, meraka mempropagandakan bahwa genosida terhadap kami di Jerman merupakan pembenaran kami atas genosida atas bangsa arab Palestine, begitu sesaknya hati kami, bukankah yang kami lakukan terhadap HAMAS adalah perang!! Bukan terhadap rakyat sipil, dan kalau saja ada korban rakyat sipil itulah perang setidaknya setengahnya yang menjadi korban adalah militansi HAMAS . Apakah meraka itu tidak merasakan apa yang kami rasakan, mereka hanya melihat kami sebaga pihak yang menang bertindak semena-mena pada bangsa Palestine. KAMI HANYA MEBELA DIRI!!!.

Ketika genosida terjadi oleh Hitler terhadap kami , itulah puncak kebencian dunia akan kami, bukan saja orang-orang Eropa yang notabenenya Kristen dan secular tetapi juga dunia Islam mebenci dan menghina kami. Komunitas kami tumbuh subur di eropa tetapi selalu saja dipangkas habis oleh kerusuhan-kerusuhan dan kami menjadi kambing hitan atas semua kerusuhan itu. Berbeda dengan di dunia Islam tumbuh pun kami tidak bisa, bagaimana kami dapat berkembang, system yang membuat kami terkungkung dan terhina di dunia Islam, di Turki, Mesir, Afrika Utara yang katanya komunitas kami berkembang namun semu dan terpinggirkan. Lebih baik kami di Eropa dimana kami exist dan menjadi martir dikemudiannya.

Sebelum PD II dunia Eropa sudah muak dengan kami tetapi mereka ingin mencarikan solusi untuk kami, saat itu petinggi-petinggi komunitas internasional kami berunding dan mengusulkan pada Inggris untuk menempati tanah untuk kami dapat hidup damai dan menjadi suatu bangsa. Setelah PD II inilah saat nya kami menentukan sejarah perjalanan bangsa kami untuk kedepannya, dan kami pun bersepakat untuk memilih hollyland (Palestine) untuk menjadi tanah dimana kami akan menetap dan membangun Negara kami kembali seperti leluhur-leluhur bangsa kami. Dengan dasar keyakinan, sejarah, kependudukan dan ikatan emosional.

Dasar keyakinan

- Kami meyakini tanah ini adalah tanah yang dijanjikan Tuhan untuk kami tinggal

Dasar sejarah

- Disinilah bangsa kami menacapai puncak kegemilangan suatu Negara yang berdaulat

Dasar kependudukan

- di tanah ini banyak komunitas-komunitas bangsa kami dan menjadi mayoritas di beberapa wilayah ( JaffaHaifa, sekitar laut Galilea), Jerusalem Barat, Barsheba)

IKatan Emosional

- komunitas kami di Palestine memiliki kesepahaman dengan kami yang tinggal di eropa ( komunitas internasional) untuk mendirikan Negara di tanah sendiri secara legal, tanpa perampasan dimana komunitas kami di beberapa wilayah Palestine menjadi mayoritas.

Banyak tuduhan yang dialamatkan pada kami, dikatakan kami adalah bangsa penjajah yang mencaplok tanah Palestine dari orang Arab maka munculah PLO (organisasi Kemerdekaan Palestine) yang merupakan tandingan dari organisasi Zionist kami, pdahal kami hanya menginginkan sejengkal tanah warisan leluhur kami yang memang dimiliki oleh komunitas kami di Palestine, namun seakan – akan bangsa2 Arab tidak mau melepaskan kekuasaanya dan keserakahanya dengan alasan yang memuakan.

Di saat kami mengajukan pendirian Negara kami kepada mandate Inggris dan Inggris menyetujuinya dibawalah usulan kami ini pada PBB, dan ditetapkan wilayah Negara kami dari sekitar wilayah kota Tel-Aviv Jaffa sampai kota Haifa; sebelah timur kota Nazareth hingga danau Galilea dan kota Barsheba hingga teluk aqaba yang meliputi wilayah Negev desert yang tak berpenghuni dan gersang. Wilayah kami kecil dan terpisah-pisah dari satu wilayah dengan yg lainya, harus diingat wilayah2 tersebut adalah wilayah komunitas dengan mayoritas bangsa kami yang telah exist sejak lama sebelum negara2 arab modern berdiri (masih dibawah penjajahan Turki).

Jadi apa yang dimasalahkan dengan pendirian Negara Kami, secara rasional masuk akal. Sebagai analogi kemerdekaan Negara Bosnia-Herzegovina, apa alas an berdiri nya Negara tsb? Agama? Etnis? Orang2 bosnia (orang Serbia yng masuk Islam) ada di sana sejak penjajahan turki sekitar 1500. tiba2 pendatang dalam kurun waktu 500 tahun mengclaim tanah airnya dan merdeka. (dunia internasional setuju / mendukung bahakan orang2 menghujat Serbia dan bersedia manjadi mujahid). Etnis bosnia yang hanya 10% penduduknya dari Yugoslavia (Slovenia, Croatia/Serbia Katholik, Serbia, Bosnia/Serbia Islam) dan 40 % Negara Bosnia-Herzegovina merasa dominant dan memerdekakan diri. Orang Serbia tidak senang lalu terjadilah pembantaian. Sedangkan kami 30% dari penduduk Palestine ingin memerdekakan diri, ditentang oleh tetangga kami yang Arab, perbadaanya hanya pada saat kami di serang/ ditentang kami dapat melawan dan menang bahkan membalik keadaan.