Membangun Israel Menjadi Lebih Tangguh

Rabu, 18 Februari 2009

Melihat Israel dari Kaca Mata Lain

PALESTINE MERANA, ISRAEL TERDUSTAI

(Legitimasi Israel atas Palestine)

Disaat musuh kami kalah dan kami menang, semua bangsa menuduh kami melakukan penindasan, penjahjahan, aneksasi, kolonialisasi, pembunuhan, pembantaian, kejahatan perang bahkan sampai genosida (mereka seraya berkata korban genosida Hitler melakukan genosida), begitu sakit hatinya kami mendengar itu jutaan saudara-saudara kami dibantai secara sistematis di Jerman, tetapi musuh kami begitu lihainya mengolah isu itu untuk menyerang kami, meraka mempropagandakan bahwa genosida terhadap kami di Jerman merupakan pembenaran kami atas genosida atas bangsa arab Palestine, begitu sesaknya hati kami, bukankah yang kami lakukan terhadap HAMAS adalah perang!! Bukan terhadap rakyat sipil, dan kalau saja ada korban rakyat sipil itulah perang setidaknya setengahnya yang menjadi korban adalah militansi HAMAS . Apakah meraka itu tidak merasakan apa yang kami rasakan, mereka hanya melihat kami sebaga pihak yang menang bertindak semena-mena pada bangsa Palestine. KAMI HANYA MEBELA DIRI!!!.

Ketika genosida terjadi oleh Hitler terhadap kami , itulah puncak kebencian dunia akan kami, bukan saja orang-orang Eropa yang notabenenya Kristen dan secular tetapi juga dunia Islam mebenci dan menghina kami. Komunitas kami tumbuh subur di eropa tetapi selalu saja dipangkas habis oleh kerusuhan-kerusuhan dan kami menjadi kambing hitan atas semua kerusuhan itu. Berbeda dengan di dunia Islam tumbuh pun kami tidak bisa, bagaimana kami dapat berkembang, system yang membuat kami terkungkung dan terhina di dunia Islam, di Turki, Mesir, Afrika Utara yang katanya komunitas kami berkembang namun semu dan terpinggirkan. Lebih baik kami di Eropa dimana kami exist dan menjadi martir dikemudiannya.

Sebelum PD II dunia Eropa sudah muak dengan kami tetapi mereka ingin mencarikan solusi untuk kami, saat itu petinggi-petinggi komunitas internasional kami berunding dan mengusulkan pada Inggris untuk menempati tanah untuk kami dapat hidup damai dan menjadi suatu bangsa. Setelah PD II inilah saat nya kami menentukan sejarah perjalanan bangsa kami untuk kedepannya, dan kami pun bersepakat untuk memilih hollyland (Palestine) untuk menjadi tanah dimana kami akan menetap dan membangun Negara kami kembali seperti leluhur-leluhur bangsa kami. Dengan dasar keyakinan, sejarah, kependudukan dan ikatan emosional.

Dasar keyakinan

- Kami meyakini tanah ini adalah tanah yang dijanjikan Tuhan untuk kami tinggal

Dasar sejarah

- Disinilah bangsa kami menacapai puncak kegemilangan suatu Negara yang berdaulat

Dasar kependudukan

- di tanah ini banyak komunitas-komunitas bangsa kami dan menjadi mayoritas di beberapa wilayah ( JaffaHaifa, sekitar laut Galilea), Jerusalem Barat, Barsheba)

IKatan Emosional

- komunitas kami di Palestine memiliki kesepahaman dengan kami yang tinggal di eropa ( komunitas internasional) untuk mendirikan Negara di tanah sendiri secara legal, tanpa perampasan dimana komunitas kami di beberapa wilayah Palestine menjadi mayoritas.

Banyak tuduhan yang dialamatkan pada kami, dikatakan kami adalah bangsa penjajah yang mencaplok tanah Palestine dari orang Arab maka munculah PLO (organisasi Kemerdekaan Palestine) yang merupakan tandingan dari organisasi Zionist kami, pdahal kami hanya menginginkan sejengkal tanah warisan leluhur kami yang memang dimiliki oleh komunitas kami di Palestine, namun seakan – akan bangsa2 Arab tidak mau melepaskan kekuasaanya dan keserakahanya dengan alasan yang memuakan.

Di saat kami mengajukan pendirian Negara kami kepada mandate Inggris dan Inggris menyetujuinya dibawalah usulan kami ini pada PBB, dan ditetapkan wilayah Negara kami dari sekitar wilayah kota Tel-Aviv Jaffa sampai kota Haifa; sebelah timur kota Nazareth hingga danau Galilea dan kota Barsheba hingga teluk aqaba yang meliputi wilayah Negev desert yang tak berpenghuni dan gersang. Wilayah kami kecil dan terpisah-pisah dari satu wilayah dengan yg lainya, harus diingat wilayah2 tersebut adalah wilayah komunitas dengan mayoritas bangsa kami yang telah exist sejak lama sebelum negara2 arab modern berdiri (masih dibawah penjajahan Turki).

Jadi apa yang dimasalahkan dengan pendirian Negara Kami, secara rasional masuk akal. Sebagai analogi kemerdekaan Negara Bosnia-Herzegovina, apa alas an berdiri nya Negara tsb? Agama? Etnis? Orang2 bosnia (orang Serbia yng masuk Islam) ada di sana sejak penjajahan turki sekitar 1500. tiba2 pendatang dalam kurun waktu 500 tahun mengclaim tanah airnya dan merdeka. (dunia internasional setuju / mendukung bahakan orang2 menghujat Serbia dan bersedia manjadi mujahid). Etnis bosnia yang hanya 10% penduduknya dari Yugoslavia (Slovenia, Croatia/Serbia Katholik, Serbia, Bosnia/Serbia Islam) dan 40 % Negara Bosnia-Herzegovina merasa dominant dan memerdekakan diri. Orang Serbia tidak senang lalu terjadilah pembantaian. Sedangkan kami 30% dari penduduk Palestine ingin memerdekakan diri, ditentang oleh tetangga kami yang Arab, perbadaanya hanya pada saat kami di serang/ ditentang kami dapat melawan dan menang bahkan membalik keadaan.